Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Demo di Kantor DPRD Sulut Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Demo di Kantor DPRD Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Demo di Kantor DPRD Sulut

8 October 2020 | 23:22 WIB Last Updated 2020-10-08T15:22:06Z

MANADO - Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai elemen, menggelar demonstrasi menolak Omnibus Law atau Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara, Kamis (8/10/2020).

Massa terdiri dari bermacam organisasi seperti HMI, PMKRI, GMKI, LMND dan PMII ini, terus berorasi menyampaikan poin-poin penolakan terhadap undang-undang omnibus lawa yang dinilai merugikan para pekerja dan buruh di Indonesia, karena lebih menguntungkan investor.

“Kami menolak UU Cipta Kerja. Berikan kami kesempatan menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat. DPRD tidak punya hati dalam membentuk Undang-undang,” ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya.

“Pemerintah hanya mementingkan pengusaha, konglomerat dan tidak memperhatikan rakyat kecil," teriak mahasiswa lainnya.

Situasi aksi sempat memanas pada pukul 12.40 WITA. Meski diguyur hujan deras, massa aksi memaksa untuk masuk ke dalam kantor DPRD Sulut.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara aparat dan demonstran, namun dari pantauan media ini kedua kubu dapat menahan emosi sehingga tidak terjadi aksi anarkis.

Saat mahasiswa kembali merapat ke DPRD Sulut, polisi coba mempertemukan mahasiswa dengan anggota dewan.

"DPRD minta perwakilan mahasiswa. Tunjuk perwakilan nanti kami fasilitasi. Kami tidak represif," kata salah satu personel kepolisian yang menerima massa di depan kantor DPRD Sulut.

Setelah usai menyuarakan orasinya, massa mulai membubarkan diri secara teratur pada pukul 15.10 Wita.

Sementara Kapolresta Manado Kombes Pol Elvianus Laoli ketika diwawancarai di lokasi menyayangkan adanya provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab dengan aksi bakar ban di jalan.

"Kami selaku pihak kepolisian sangat menyayangkan karena demo yang semula berjalan aman ini, di provokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga diwarnai aksi pembakaran ban yang sangat mengganggu ketertiban umum,” ujar Laoli.

Sekira 650 personil gabungan Polda Sulut dan Polresta Manado dikerahkan untuk mengawal aksi tersebut. "Meski sempat terjadi sedikit gesekan antara aparat dan demonstran, bersyukur tidak ada korban dari kedua belah pihak,” tukas Laoli.

Diketahui Akibat demonstrasi yang berlangsung sekita 6 jam tersebut, jalan depan Kantor DPRD Sulut ditutup dan menyebabkan kemacetan pancang diruas jalan Kairagi dan jalur Manado-Airmadidi.

(Asrar)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close