 |
| Suasana Hearing Komisi III di Ruang Paripurna DPRD Manado. (istimewa) |
"Kami sudah pernah membahasnya dalam rapat dengar pendapat awal tahun dengan Dinas Perhubungan, tapi ternyata masih banyak masalah yang terkait dengan angkutan jalan sampai saat ini," kata salah satu personel Komisi III DPRD Manado, Lucky Datau, Selasa (12/1/2021).
Dia mengatakan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut, pihaknya mempertanyakan tentang berbagai kegiatan yang dilaksanakan perangkat daerah tersebut, dimana selain masalah angkutan berat yang masih masuk Manado, juga adanya klaim-klaim badan jalan secara sepihak oleh warga masyarakat.
"Kami terutama saya mempertanyakan tentang masih banyaknya kendaraan tentang tonase di atas 3,5 ton tidak pada jam-jam tertentu yang masih terlihat lalu lalang di dalam kota, padahal harusnya ikut jalan lingkar," terangnya.
Kemudian tentang klaim-klaim badan jalan yang dilakukan pengusaha atau oknum tertentu yang menaruh ban bekas, kursi atau pion-pion di trotoar maupun badan dan bahu jalan, oleh legislator PAN ini mengatakan harus ditindak.
"Kami mendesak itu ditertibkan, sebab tak boleh ada yang mengklaim badan jalan, mengingat itu adalah milik pemerintah dan pejalan kaki, jangan sampai menjadi masalah, ini harus menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini dinas perhubungan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Manado, Michael Tandirerung, mengatakan, memang sejak akhir tahun lalu, angkutan dengan tonase besar sudah diarahkan untuk ikut jalan ring road. Namun menyikapi pertanyaan Datau itu dia mengatakan, akan melakukan pembenahan lagi.
"Untuk masalah klaim jalan juga akan kami tindaklanjuti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," tukas eks Sekretaris DPRD Manado ini. (acha)
