Wagub Steven Kandouw Rapat Bahas Pengendalian Inflasi Bersama Presiden Jokowi Wagub Steven Kandouw Rapat Bahas Pengendalian Inflasi Bersama Presiden Jokowi - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wagub Steven Kandouw Rapat Bahas Pengendalian Inflasi Bersama Presiden Jokowi

13 September 2022 | 00:56 WIB Last Updated 2022-10-24T18:57:50Z

Tampak Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven OE Kandouw bersama para kepala daerah lainnya berbincang dengan Presiden RI Ir Joko Widodo usai Rapat Pengendalian Inflasi di Istana Negara, Senin (12/9/2022). Foto istimewa

JAKARTA, (indimanado.com) -  Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw mengikuti rapat pembahasan pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah se-Indoneisa yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Senin (12/9/2022).

 

Rapat digelar secara hybrid yaitu luring (luar jaringan) di Istana Negara dan daring (dalam jaringan).



Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk bekerja sama mengendalikan laju inflasi di Indonesia tahun ini.

 

Jokowi menargetkan inflasi bisa berada dibawah 5 persen pada tahun ini.


Jokowi menyampaikan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi membuat inflasi naik hingga 1,8 persen. Untuk itu, kepala daerah dan pemerintah pusat harus bekerja secara serentak dalam mengatasi hal ini.



"Saya minta gubernur bupati wali kota agar daerah bersama pemerintah pusat kerja bersama sama seperti saat kita bekerja secara serentak dalam mengatasi covid," kata Jokowi.


"Saya yakin Insya Allah bisa kita lakukan sehingga inflasi di tahun ini kita harapkan bisa dikendalikan dibawah 5 (persen)," sambungnya.


Untuk mengendalikan inflasi, dia mengatakan pemerintah daerah bisa mengalihkan 2 persen anggaran dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) ke subsidi. Misalnya, dalam bentuk bantuan sosial (bansos) kepada rakyat yang membutuhkan.

 

"Ini 2 persen bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM, 2 persen, bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan," ujarnya.



Selain itu, Jokowi menuturkan subsidi ini juga bisa diberikan untuk membantu nelayan atau pengemudi ojek yang menggunakan solar dan BBM. Kemudian, anggaran 2 persen itu bisa dimanfaatkan untuk membantu UMKM dengan cara, membeli bahan baku.

 

"UMKM bisa juga dibantu dalam pembelian bahan baku yang naik karena kemarin ada penyesuaian harga BBM, transportasi umum juga bisa dibantu kenaikan tarifnya berapa aja dibantu, bukan total dibantu, tetapi kenaikan tarif yang terjadi bisa dibantu lewat subsidi," jelas Jokowi.

 

Tak hanya itu, Jokowi meminta pemerintah daerah memanfaatkan anggaran belanja tak terduga untuk subsidi biaya transportasi angkut barang antar daerah. Jokowi meyakini apabila hal ini dilakukan semua daerah, maka laju inflasi bisa ditahan.

 

"Belanja tidak terduga ini bisa digunakan untuk membantu biaya transportasinya. Artinya, misalnya harga bawang merah naik, bawang merah banyak berasal dari Brebes, misalnya ini provinsinya Lampung, Brebes-Lampung berapa biaya transportasinya? 3 juta, ini yang ditutup 3 juta oleh pemda," terang Jokowi. (Advetorial Kominfo Sulut)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close